MEDIA ONLINE SIDIK UTAMA TERUPDATE DAN TERPERCAYA MEMBERIKAN BERITA NASIONAL POLRI TNI KULINER HUKUM KRIMINAL PENDIDIKAN KESEHATAN OLAHRAGA KEAGAMAAN SENI BUDAYA TERIMA KASIH Teladani Lebah dalam Mencari Rezeki, Inilah Pesan Rasulullah SAW untuk Umatnya

Teladani Lebah dalam Mencari Rezeki, Inilah Pesan Rasulullah SAW untuk Umatnya


Sidikutama.com
|| 1 Agustus 2025 - Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia diwajibkan untuk berusaha mencari rezeki yang halal dan berkah. Rasulullah SAW memberikan perumpamaan yang indah dalam sabdanya: "Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia makan yang baik dan mengeluarkan yang baik, dan apabila hinggap di ranting, tidak merusaknya." (HR. Ahmad). Hadis ini menjadi pedoman hidup bagi umat Islam dalam bekerja dan mencari nafkah.

Lebah dikenal sebagai makhluk kecil yang bekerja keras, fokus, dan tidak merusak. Ia hanya mengambil dari bunga-bunga yang baik, lalu menghasilkan madu yang bermanfaat bagi manusia. Sikap ini mencerminkan etika kerja seorang mukmin: hanya mencari rezeki dari jalan yang halal, tidak menzalimi, dan memberi manfaat bagi sesama. Sikap ini relevan di tengah maraknya praktik curang dan ketidakjujuran dalam dunia kerja.

Seorang muslim hendaknya bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dunia, tetapi juga sebagai ibadah kepada Allah SWT. Rezeki yang diperoleh dari cara yang benar akan membawa ketenangan, sedangkan yang diperoleh secara haram hanya akan membawa kehancuran, baik secara lahir maupun batin. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 172: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu."

Meneladani lebah berarti pula menjaga lisan, sikap, dan kontribusi kita di tengah masyarakat. Seperti lebah yang tidak pernah menyakiti, seorang muslim sejati pun diharapkan dapat menjaga harmoni, tidak menyebarkan kebencian, serta menjaga akhlak dalam setiap interaksi. Inilah ciri pribadi yang kuat, produktif, dan disegani, baik di dunia kerja maupun kehidupan sosial.

Dalam dunia modern yang serba cepat, prinsip kerja ala lebah ini tetap relevan: kerja keras, selektif dalam sumber penghasilan, tidak merusak, dan menghasilkan manfaat. Tak heran, banyak tokoh dan ulama besar yang menjadikan prinsip ini sebagai dasar etos kerja mereka. Mereka yakin, keberkahan rezeki terletak bukan pada jumlahnya, tetapi pada bagaimana ia diperoleh.

Mari kita bangun kembali kesadaran untuk meneladani sifat lebah dalam setiap aspek kehidupan, khususnya dalam mencari rezeki. Sebab, hanya dengan cara inilah kita dapat meraih keberkahan dunia dan akhirat, serta menjadikan hidup kita bermanfaat bagi sesama - sebagaimana madu yang dihasilkan oleh lebah, manis dan menyehatkan.

Reporter : Ihwan