Sidikutama.com - Menghafal Al-Qur’an bukan hanya sekadar prestasi duniawi, tetapi juga bentuk kecintaan sejati kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam Islam, para penghafal Al-Qur’an (huffaz) memiliki kedudukan istimewa, baik di dunia maupun akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari). Hadis ini menjadi landasan kuat tentang betapa mulianya mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari hidupnya.
Salah satu manfaat utama dari menghafal Al-Qur’an secara sempurna adalah diangkatnya derajat seseorang di sisi Allah. Dalam sebuah hadist, Nabi SAW bersabda, “Dikatakan kepada orang yang membaca dan menghafal Al-Qur’an: ‘Bacalah dan naiklah (di surga), bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kamu baca’” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Ini menunjukkan bahwa hafalan Al-Qur’an akan menjadi kendaraan bagi seorang Muslim untuk meraih kedudukan tinggi di surga.
Selain keutamaan di akhirat, menghafal Al-Qur’an juga membawa ketenangan dan kemuliaan di dunia. Hafalan ayat-ayat suci ini mampu menjaga hati dari penyakit jiwa, menguatkan mental, dan meningkatkan fokus serta kecerdasan. Al-Qur’an adalah petunjuk yang menyinari hidup, dan siapa pun yang menjaganya dalam hati akan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW juga memberi kabar gembira kepada para penghafal Al-Qur’an tentang syafaat di hari kiamat. Beliau bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa hafalan yang dijaga bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga bisa menjadi penolong utama di akhirat.
Keistimewaan lain bagi para penghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan yang akan diberikan kepada kedua orang tuanya. Nabi SAW bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya yang sinarnya seperti matahari...” (HR. Al-Hakim). Ini menjadi motivasi besar bagi anak-anak Muslim agar berjuang menghafal sebagai bentuk bakti kepada orang tua.
Menghafal Al-Qur’an adalah jangka panjang yang tidak akan pernah merugi. Manfaatnya meluas ke segala aspek kehidupan dan berbuah manis di kehidupan setelah mati. Maka, marilah kita berlomba-lomba menjadi bagian dari ahlul Qur’an, penjaga kalam Ilahi yang dimuliakan di dunia dan akhirat.
Reporter : Ihwan
